GETAR MALAM RINDUKU
Oleh Eko Putra Ngudiraharjo
Ingin ku gali gundukan itu
Dan mencabut papan nama setiap dukaku
Biarlah nafasku memeluk tentangmu
Puisi-puisi gelap menimangku
Sajak berairmata merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap disekitar gelap
Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu
Seolah kau titipkan restumu
Lewat dingin malam menyuap
Minggu, 31 Maret 2013
Puisi Islam
SYAIR-SYAIR JIHAD
Apa untuk Jihad di Sana Ada yang Mencari Jalan ?
Bagi setiap musibah ada penghibur yang meringankannya
Tapi bagi yang menimpa Islam tiada penghiburnya
Sampai semua mihrob menangis padahal ia benda mati
Bahkan seluruh mimbar merintih sedangkan ia kayu jati
Seorang `Abid yang tunduk kepada Alloh lagi penuh kekhusyu`an
Sedang air mata dari kedua pipinya bercucuran
Puisi Persahabatan
MENANGISLAH SOBAT..
Oleh Maulida
Tak bisa ungkap dengan kata apapun
Ini memang sangat membosankan
Ini begitu melelahkan
Bahkan, ini sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Membeku tidak tahu kapan akan mencair
Oleh Maulida
Tak bisa ungkap dengan kata apapun
Ini memang sangat membosankan
Ini begitu melelahkan
Bahkan, ini sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Membeku tidak tahu kapan akan mencair
Puisi Perpisahan
SALAM PERPISAHAN
Puisi Tanpa Nama
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Puisi Romantis
MENCINTAI ITU BUKAN BERARTI MEMILIKI
Puisi JN
Aku mencintai mu,
seadanya diri mu tiada yang lain
nama mu indah terpahat di dalam
hal ini...
Aku mencintai mu..
bersama kerinduan tiada bertepi
dari pagi yang indah hingga malam
yang nyaman tiada terhitung rindu ini
Aku mencintai mu,
dari segala kelebihan mu
dan dari segala kekurangan mu
Puisi JN
Aku mencintai mu,
seadanya diri mu tiada yang lain
nama mu indah terpahat di dalam
hal ini...
Aku mencintai mu..
bersama kerinduan tiada bertepi
dari pagi yang indah hingga malam
yang nyaman tiada terhitung rindu ini
Aku mencintai mu,
dari segala kelebihan mu
dan dari segala kekurangan mu
Puisi Cinta
BIDADARI TANPA SAYAP
Puisi Siti Halimah
Kelembutan hatinya membuatku terpana. . .
Melihat kehindahan Rembulan,
Sama seperti melihat keindahan wajahnya.
Sungguh kuat dia menghadapi ini semua. . .
Menghadapi keaadaannya yg begitu nyata.
Merasakan penderitaannya sendirian.
Dan mengukur penderitaan diatas mimpi . . .
Walau dia hanya Bidadari tanpa sayap,
Tapi kelembutan hatinyalah yang membuatku merasa seperti.....
Berada di atas awan.
Puisi Siti Halimah
Kelembutan hatinya membuatku terpana. . .
Melihat kehindahan Rembulan,
Sama seperti melihat keindahan wajahnya.
Sungguh kuat dia menghadapi ini semua. . .
Menghadapi keaadaannya yg begitu nyata.
Merasakan penderitaannya sendirian.
Dan mengukur penderitaan diatas mimpi . . .
Walau dia hanya Bidadari tanpa sayap,
Tapi kelembutan hatinyalah yang membuatku merasa seperti.....
Berada di atas awan.
KANCIL DAN BUAYA
Maulana
Suatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar, melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. Dia ingin berjemur di bawah terik matahari.
Di situ ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa bahwa ada yang berbunyi di perutnya,..krucuk…krucuk…krucuk. Wah, rupanya perutnya sudah lapar. Dia membayangkan betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia berfikir sejenak.
BUNDA AKU TIDAK BOHONG
Karya Murni Oktarina
Matahari bersinar terik menampakkan wajahnya pada dunia. Angin berhembus menggoyangkan dedaunan, menyejukkan cuaca siang ini. Seorang anak laki-laki berusia delapan tahun berjalan sendirian dengan seragam sekolah yang sedikit basah oleh keringat. Di tengah perjalanan pulang, siswa kelas tiga SD yang bernama Didit itu melihat kakaknya dari kejauhan sedang duduk berhadapan bersama beberapa anak di suatu warung makan.
KEAGUNGAN FAJAR CINTA
Cerpen Rudi Al-Farisi
Malam yang dingin itu, Galin masih saja asyik memperhatikan monitor computer kerjanya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Memang malam itu ia mendapat giliran kerja malam dari perusahaannya untuk memonitor pengolahan pabrik. Matanya sudah cukup lelah menahan kantuk. tetapi mau gimana lagi. Ia harus tetap fit karena tugas yang dibebankan perusahaan kepadanya.
Galin adalah sosok yang rajin, baik ditempat kerja maupun dilingkungan masyarakat. Ia bekerja disebuah perusahaan yang cukup ternama di negeri ini. Karena jiwanya yang bersemangat itu. ia dipercayakan atasannya untuk mengambil alih job suvervisor yang kebetulan sedang kosong.
Malam yang dingin itu, Galin masih saja asyik memperhatikan monitor computer kerjanya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Memang malam itu ia mendapat giliran kerja malam dari perusahaannya untuk memonitor pengolahan pabrik. Matanya sudah cukup lelah menahan kantuk. tetapi mau gimana lagi. Ia harus tetap fit karena tugas yang dibebankan perusahaan kepadanya.
Galin adalah sosok yang rajin, baik ditempat kerja maupun dilingkungan masyarakat. Ia bekerja disebuah perusahaan yang cukup ternama di negeri ini. Karena jiwanya yang bersemangat itu. ia dipercayakan atasannya untuk mengambil alih job suvervisor yang kebetulan sedang kosong.
CINTA LAKI-LAKI BIASA
Cerpen Asma Nadia
Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.
Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.
Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.
SENYUMLAH, SELAMA TAK PERLU PENJEPIT PIPI
Pagi ini, aku cuma berbaring di ranjangku, mendengar musik dari earphone, dan membiarkan nyamuk-nyamuk berkeliaran menyedot darahku.
MENDALI TERAKHIRNYA
Siang itu angin bertiup kencang dan tak tentu arah, awan mendung datang hingga langit meneteskan air hujan seakan menjadi gambaran suasana hatiku saat itu. Bagaimana tidak sedih kalau saat itu aku mendengan kabar bahwa dana dari sekolah untuk keberangkatanku dan tiga temanku lainnya untuk mengikuti lomba silat di tingkat Provinsi tidak ada. Padahal kami sudah latihan mati-matian. Boleh di bilang latihan kami itu mengerahkan segala daya dan upaya walaupun kadang kala masih kurang maksimal karna fasilitas-fasilitas yang kurang lengkap di daerah kami. Ya…maklumlah tinggal di pulau kecil.
THE BOSCOMBE VALLEY MYSTERY
ir Arthur Conan Doyle
The Adventures of Sherlock Holmes
The Adventures of Sherlock Holmes
We were seated at breakfast one morning, my wife and I, when the maid brought in a telegram. It was from Sherlock Holmes and ran in this way:
Have you a couple of days to spare? Have just been wired for from the west of England in connection with Boscombe Valley tragedy. Shall be glad if you will come with me. Air and scenery perfect. Leave Paddington by the 11:15.
Have you a couple of days to spare? Have just been wired for from the west of England in connection with Boscombe Valley tragedy. Shall be glad if you will come with me. Air and scenery perfect. Leave Paddington by the 11:15.
THE COPPER BEECHES
Sir Arthur Conan Doyle
The Adventures of Sherlock Holmes
"To the man who loves art for its own sake," remarked Sherlock Holmes, tossing aside the advertisement sheet of the Daily Telegraph, "It is frequently in its least important and lowliest manifestations that the keenest pleasure is to be derived. It is pleasant to me to observe, Watson, that you have so far grasped this truth that in these little records of our cases which you have been good enough to draw up, and, I am bound to say, occasionally to embellish, you have given prominence not so much to the many causes celebres and sensational trials in which I have figured but rather to those incidents which may have been trivial in themselves, but which have given room for those faculties of deduction and of logical synthesis which I have made my special province."
UNIERSITAS ORA NGGENAH
Kusnadi El Ghezwa
“Ide dan pemikiran ente itu bener-bener cemerlang nif…andai saja kamu hidup dizaman Imam Syafi’I, Imam Hambali atau Imam Malik dan Imam Khanafi tentu kamu akan menjadi fuqoha terkenal yang kedudukannya gak jauh beda dengan mereka” Begitulah temanku mencoba bercanda pagi itu.
Saat aku selesai memakai sepatu dan merapikan bajuku, dua madah pelajaran pagi ini sudah kupersiapkan didalam tasku, Hadits sohehi muslim dan kitab Bidayatul Mujtahid. Kitab Bidayatul Mujtahid adalah salah satu kitab favoritku, begitu juga dengan syekh Muhammad Romli pengajar kitab tersebut adalah salah satu dosen yang aku segani. Hampir semua penjelasannya aku catat rapi dalam bukuku dan ku abadikan, beliau betul-betul mengusai isinya sehingga ketika beliau menjelaskan begitu lues seolah yang berbicara di hadapan mahasiswa bukanlah Syekh Muhammad Romli lagi melainkan salah satu dari empat madzhab yang hadir di tengah-tengah mahasiswa.
Saat aku selesai memakai sepatu dan merapikan bajuku, dua madah pelajaran pagi ini sudah kupersiapkan didalam tasku, Hadits sohehi muslim dan kitab Bidayatul Mujtahid. Kitab Bidayatul Mujtahid adalah salah satu kitab favoritku, begitu juga dengan syekh Muhammad Romli pengajar kitab tersebut adalah salah satu dosen yang aku segani. Hampir semua penjelasannya aku catat rapi dalam bukuku dan ku abadikan, beliau betul-betul mengusai isinya sehingga ketika beliau menjelaskan begitu lues seolah yang berbicara di hadapan mahasiswa bukanlah Syekh Muhammad Romli lagi melainkan salah satu dari empat madzhab yang hadir di tengah-tengah mahasiswa.
Label:
Cerpen All,
Cerpen Motivasi,
Cerpen Pendidikan
TAK BER-AYAH
Cerpen Qaem
Riuh gemuruh suara teriakan dan tawa anak kelas 4 sd berlarian menembus celah-celah jendela ruangan, riuh itu baru berhenti perlahan tatkala bu guru menghentakkan mistar panjangnya ke papan tulis yang penuh dengan coretan dan gambar naruto. Pagi itu, ruangan kelas 4 seperti audisi solo pelawak, tiap anak akan menceritakan pahlawan hidupnya,.. tiap anak yang bercerita, maka gemuruh akan tercipta, dan mistar kembali menghantam papan tulis untuk merendam riuh agar tak mengaung lagi.
"selanjutnya.. Husain…"
"Hadir bu.."
"Maju…!!"
"selanjutnya.. Husain…"
"Hadir bu.."
"Maju…!!"
Label:
Cerpen All,
Cerpen Ayah,
Cerpen Pendidikan
Si Cacat
Cerpen Aisyah Wulansari
Kembali ia berjalan tertatih. Menyeret separuh bagian tubuhnya dengan terpaksa. Ia merayap, memelas kepada hampir semua orang yang berlalu-lalang di sekitar jalan protocol ini. Perawakannya kumuh, amat kucel. Tak betahlah mata ini memandangnya berlama-lama. Dengan melasnya ia memita belas kasih dari orang yang lewat. Setengah memaksa, ia meminta beberapa nilai uang dari orang-orang sekitar. Tak tega benar jika melihatnya bertingkah seperti itu. Sungguh memancing rasa empati tiap individu di sekitarnya.
Label:
Cerpen All,
Cerpen Pendidikan,
Cerpen Sedih
KETIKA MAMA MEMELUKKU
Karya Rahma Mamlu'atul Maula
Kamu itu hanya bisa bikin mama marah,nggak pernah mau dengerin apa kata mama,kamu hanya bisa bikin mama kesal,lihat itu kakak kamu,dia selalu dengerin mama’’.kata-kata itu tak pernah berhenti kudengar di setiap hariku dari mulut mama,aku tak tau apa salahku sehingga mama begitu membenciku,apa karena aku cacat,atau karena papa???
‘’Tiara....’’.kakek
Kamu itu hanya bisa bikin mama marah,nggak pernah mau dengerin apa kata mama,kamu hanya bisa bikin mama kesal,lihat itu kakak kamu,dia selalu dengerin mama’’.kata-kata itu tak pernah berhenti kudengar di setiap hariku dari mulut mama,aku tak tau apa salahku sehingga mama begitu membenciku,apa karena aku cacat,atau karena papa???
‘’Tiara....’’.kakek
PENYESALAN TERAKHIR
Karya Heni Fitri Yani
Aku tak tau kenapa hidup ku bisa seperti ini,sepi,sunyi itu yang selalu kurasakan dirumah. Wajar aja sih secara aku anak tunggal dan kedua orang tua ku sibuk bekerja,setiap hari yang ku temui dirumah hanya kedua pembantuku,supir,satpam dan tukang kebun. Oleh sebab itu aku jarang banget ad
Aku tak tau kenapa hidup ku bisa seperti ini,sepi,sunyi itu yang selalu kurasakan dirumah. Wajar aja sih secara aku anak tunggal dan kedua orang tua ku sibuk bekerja,setiap hari yang ku temui dirumah hanya kedua pembantuku,supir,satpam dan tukang kebun. Oleh sebab itu aku jarang banget ad
Label:
Cerpen All,
Cerpen Anak Anak,
Cerpen Ayah,
Cerpen Ibu
MENANTI KABAR AYAH
Aku duduk menantang angin malam, sendirian. Ini sudah malam ke-empat aku termangu di balkon rumahku, menunggu Ayah.
AKU BUKAN BERANDAL KECIL
“Dasar berandal kecil”, umpatnya pada adik kecilku. Dia yang sejak tadi duduk di singgasananya, bangkit menghampiri adik ku. Tangannya terulur perlahan menyentuh luka lebam yang tercetak jelas pada wajah adikku. Setelah meneliti dengan seksama, dia menghempaskan wajah adikku kasar sambil mencibirnya.
“Bisakah kau menjadi anak yang baik, kau hanya bisa menyusahkan”, kata-katanya masih terdengar jelas walau dia telah menjauh dari kami.
“Bisakah kau menjadi anak yang baik, kau hanya bisa menyusahkan”, kata-katanya masih terdengar jelas walau dia telah menjauh dari kami.
Kudekatkan tubuhku pada adikku yang hanya diam mematung, kupeluk tubuh kecilnnya. dia tak marah ataupun menangis. Ini semua membuatku muak. Kuusap rambutnya pelan. Meredamkan sedikit emosi yang bahkan tak dapat dia tunjukkan.
“Bisakah kau tidak berbuat ulah, Hah?! Kau ini memang berandal”. Bentaknya diiringi tamparan pada pipi adikku yang lebam. Luka lebam semakin banyak pada wajahnya. Ku rasa hari ini dia berkelahi lagi.
“Bisakah tidak berkelahi”, tanyaku saat mengobati wajah yang penuh lebam itu. Dia menyingkirkan tanganku kemudian beranjak pergi dari ruang tengah menuju kamarnya.
Braaakk. Dia membanting kamarnya. Sudah sepekan ini dia selalu pulang dengan luka lebam. Aku tak tau kapan tepatnya, tapi adikku menjadi orang yang tak pernah bicara sejak saat itu.
***
“Dasar pembenuh, kau pembunuh, kau seorang pembunuh”. Aku hanya memeluk adikku yang terisak hebat saat itu. Seorang bocah berusia lima tahun yang dituding sebagai seorang pembunuh. Aku pun tak dapat menyembunyikan rasa sedihku. Tapi ini bukan salah adikku.
“Kenapa tidak kau saja yang mati”. Ayah menyeret adikku kasar. Melepaskannya dari pelukanku. Memukul dan mencacinya. “Bahkan kau hanya anak haram”, teriaknya yang diiringi tangis dari adikku yang tidak tau apa-apa. Ini takdir, ibuku meinggal karena menyelamatkan adikku. Ini bukan salahnya. Ayah sering menyebut dia anak haram. Bahkan jauh sebelum hari ini, ayah membencinya.
Terlalu mencintai ibu, ayahku bahkan menerima kala dia membawa anak hasil hubungan gelapnya denga laki-laki lain. tapi dia tak pernah bersikap baik pada adikku.
Kami terbilang keluarga yang cukup berada. Tinggal di kota dan dekat dengan keramaian. Adikku bermain terlalu jauh, dia bahkan keluar pagar dan menuju arah jalan raya mengambil mobil-mobil an yang memakai remot kontrol. Mobil kecil itu berbaur dengan mobil sungguhan yang melintas dengan kencang di jalan. Fokus hanya pada mobil kecilnya. Mobil sungguhan itu melaju kencang, seperti baru belajar naik mobil. Supir itu tidak bisa mengendalikan mobil dengan baik. Ibu yang melihat kejadian itu. Dengan cepat mendorong adikku ke trotor dan dengan cepat mobil itu menghempaskan tubuh ibuku.
Hanya luka lecet yang didapatkan adikku. Tapi ibuku dia mengalami pendarahan hebat, dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
***
Lagi-lagi terdengar suara teriakan dan makian. Aku yakin itu suara ayah yang sedang memarahi adikku. Aku seperti sebuah patung, yang hanya bisa diam tanpa melakukan apapun. Aku bukan kakak yang baik untuk adikku. Bahkan aku tak bisa membelanya.
Aku muak dengan semua yang dilakukan ayahku. Dia menjadi berbeda semenjak ibu pergi. Walau dia tak pernah memarahiku. Tapi dia jarang bicara padaku, hanya seperlunya.
“Bisakah ayah menerima Nino”, kataku memberanikan diri. “Kau tak perlu ikut campur, urus saja sekolah mu”, jawab ayah sambil beranjak meninggalkanku. “Ayah”, kataku menahan tangannya. “Bisakah ayah bersikap baik padanya”. Ayah mengerutkan keningnya. “Diam dan jangan terus membelanya”, bentak ayah sambil melepas tanganku kasar.
Aku merasa tak punya keluarga. Hidup seperti ini bertahun-tahun. Ini menyiksa. Bahkan kadang aku takut saat melihat adikku. Anak sepuluh tahun yang tidak pernah bicara, marah ataupun menangis.
“Hei, anak haram, bagaimana kabar ayahmu yang gila itu. Apa dia masih menyiksamu”. Tawa anak-anak itu menyeruak begitu saja. “Anak haram punya ayah gila”. Ejekan-ejekan pada anak kecil itu. Tangannya mengepal menahan emosi yang sudah memuncak. “Aku bukan anak haram dan ayahku tidak gila”. “Jangan pernah kau sebut ayahku gila atau aku memukulmu” bentak anak kecil itu yang kemudian melayangkan pukulannya pada anak-anak yang sejak tadi mengejeknya. Perkelahian itu terjadi, anak kecil itu kalah karena dia hanya sendiri. Dia hanya memegang luka yang terlukis jelas diwajahnya tanpa menangis.
Pikiranku masih terbayang dengan kejadian tempo hari pada adikku. Aku sengaja mengikutinya karena aku ingin tau mengapa dia selalu mendapat luka ketika dia pulang. Itu alasannya. Dia membela ayah yang selalu memukul dan mencacinya. Aku merutuki diriku sendiri, aku bahkan tidak bisa membela adikku sendiri. Tapi dia membela ayah yang selama ini membencinya.
Usahaku tak pernah berhasil, ayah tak pernah mau mendengarkanku. Dia kekeh membenci adikku.
Aku sudah cukup dewasa untuk menentukan nasib keluargaku. Dua hari yang lalu ayahku over dosis obat tidur. Kata dokter jiwa ayahku sedikit terganggu. Dokter memintaku untuk menjaganya dengan baik.
***
Aku dan adikku bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit. Adikku tak lagi seperti dulu. Kini dia sudah mulai mau untuk bicara walau tak banyak. Teriakan, tawa, tangis mengiringi kami ke ruangan yang sering kami kunjungi. Orang itu hanya duduk diam di tepi tempat tidurnya. Sesekali dia tersenyum. Seorang wanita disampingnya tiba-tiba menjambak rambut orang itu. Dia berteriak dan melawan. Para suster itu membawa kedua orang itu dalam ruangan. “maaf sebaiknya kembalilah besok”, kata dokter.
Saat dokter memintaku merawat ayah dengan baik. Aku meminta dokter untuk merujuk ayah ke rumah sakit jiwa. Aku menceritakan semua dan dokter menerimanya. Aku bukan tak mau menjaga ayahku, aku sangat menyayanginya. Tapi aku rasa ini keputusan yang harus ku ambil. Aku juga ingin melindungi dan menjaga adikku.
“terimakasih telah menjagaku kak”, kata adikku yang kubalas dengan senyuman kebahagiaan. Mulai saat ini aku akan menjadi orang yang bisa melindungi keluargaku. Melindungi orang yang selalu memberi kebahagiaan kepadaku.
End
TRAGEDI DAUN BINTANG
AKU MENYESAL
“Yang bener Ren, kamu mau pergi selama 6 bulanke Kanada?”tanyaku.
“iya……….”jawab Rendi.
“Tapi kita kan baru jadian”kataku.
“Aku tau, tapi gimana lagi, kamu ngertiin aku donk”jawab Rendi.
“Aku kan gak bisa sendirian tanpa kamu Ren”saut ku sambil menundukkan kepala
“ya udah tar aku usahain biar pulang nya lebih cepat”kata Rendi tersenyum.
“Janji ya? Kamu juga jangan ngelupain aku”Kataku sedikit bercanda.
“aku janji gak bakal ngelupain kamu” ucap Rendi sambil tersenyum.
Rendi pun pergi, aku harap Rendi gak ngelupain aku. Aslinya aku gak bisa ngelepasin dia. Tapi itu keinginan nya sendiri. Yang penting aku gak mau bikin dia sedih. Aku gak sanggup ngeliat kepergiannya. Aku tau setelah kepergiannya aku bakal kesepian.
Aku bakal sabar. Aku gak bakal putus asa buat nungguin dia. Aku akan terus menunggu, menunggu dan menunggu. Aku akan terus sabar demi Rendi.
Aku kesepian, sendiri, hampa tanpanya. Semoga kamu masih inget aku. Semoga nanti kamu bisa menghargai penantian panjangku ini. Aku tak sanggup lagi, aku mulai meneteskan air mata menanti hari demi hari berlalu.
Aku sangat mengharapkan kamu di sini. Disini bersamaku. Aku ingin ini penantian terakhirku. Aku tidak ingin menanti lagi. Aku ingin terus bersamanya di sini.
Hingga suatu hari penantian panjangku berbuah manis. Rendi sms aku yang tertulis………
Keyla, kamu gak usah sedih lagi. Aku gak pengen ngeliat kamu meneteskan air mata. Aku tau aku udah bikin kamu sedih. Keyla, aku bakal kembali buat kamu. Tar malam jemput aku di bandara ya.
Aku sangat senang. Akhirnya penantian panjangku ini berakhir. Aku senang kamu kembali Ren, aku pikir kamu gak mau kembali lagi bersamaku di sini.
Saat malam menjelang, aku menuju bandara untuk menjemput Rendi yang dari dulu kun nanti nanti. Di bandara aku gak bisa menemukan Rendi. Disana sangat ramai. Aku harap aku bisa cepat bertemu dengan nya. Namun, aku mulai lelah, aku mulai putus asa menantinya. Hingga jarum pendek hampir menunjuk angka dua belas. Aku pun kembali tanpa Rendi bersamaku. Aku sangat sedih. Mungkin Rendi tidak mau kembali. Rendi lebih memilih disana dari ada di sini bersamaku.
Keesokan harinya aku pun bersekolah dengan wajah pucat bertabur kesedihan. Aku tau disana memang enak, tapi apa Rendi gak memilih disini bersamaku. Aku terkejut melihat rendi ada di sekolah, Aku senang tapi kesenangan itu berlalu saat aku melihatnya bersama perempuan lain. Dia telah melupakanku, dia telah mengingkari janjinga. Aku benci kamu Ren. Kamu pergi untuk perempuan lain. Aku pun mendekati mereka berdua……
“ku benci kamu Ren, kamu pergi Cuma untuk dia” ucapku sambil menunjuk wanita yang gak jelas asal usul nya itu.
“Aku gak mau ketemu kamu lagi aku benci benci benci kamu Ren”Kata ku sambil meninggalkan Rendi
“Keyla, tunggu aku bisa jelansin ini semua” saut Rendi.
tapi aku tidak mendengarkan nya, aku hanya pergi menjauh dari nya.
Aku benci kamu Ren, aku sudah menantimu hingga satu semester. Tapi kamu tidak memikirkanku sama sekali. Kamu hanya memikirkan wanita itu, wanita yang gak jelas itu. Aku gak sekedar marah, aku melebihi benci sama kamu Ren.
Hari hariku menjadi sepi. Sepi tanpanya. Tapi Rendi sudah gak memikirkan ku lagi, jadi gak berguna memikirkan nya terus menerus. Jika dia tidak pergi meninggalkanku, semua ini gak bakal terjadi.
Walau dia memanggilku, memohon ataupun meminta maaf aku gak bakal menghraukannya. Dia sudah terlanjur membuat sayatan besar di hatiku.
“Aku minta maaf Key”ucap Rendi
“ini bukan tentang matematika yang bisa di hitung, ataupun tenang hukum yang bisa di bayar dengan uang. Ini tentang cinta Ren. Aku benci kamu”Jawab ku panjang lebar sambil mulai meninggalkan nya.
Walau kamu memohon sampai bersujud di depanku aku tetap tidak bisa memaafkanmu Ren. Kamu sudah terlanjur membuat luka yang sangat perih.
Keyla, kamu gak usah sedih lagi. Aku gak pengen ngeliat kamu meneteskan air mata. Aku tau aku udah bikin kamu sedih. Keyla, aku bakal kembali buat kamu. Tar malam jemput aku di bandara ya.
Aku sangat senang. Akhirnya penantian panjangku ini berakhir. Aku senang kamu kembali Ren, aku pikir kamu gak mau kembali lagi bersamaku di sini.
Saat malam menjelang, aku menuju bandara untuk menjemput Rendi yang dari dulu kun nanti nanti. Di bandara aku gak bisa menemukan Rendi. Disana sangat ramai. Aku harap aku bisa cepat bertemu dengan nya. Namun, aku mulai lelah, aku mulai putus asa menantinya. Hingga jarum pendek hampir menunjuk angka dua belas. Aku pun kembali tanpa Rendi bersamaku. Aku sangat sedih. Mungkin Rendi tidak mau kembali. Rendi lebih memilih disana dari ada di sini bersamaku.
Keesokan harinya aku pun bersekolah dengan wajah pucat bertabur kesedihan. Aku tau disana memang enak, tapi apa Rendi gak memilih disini bersamaku. Aku terkejut melihat rendi ada di sekolah, Aku senang tapi kesenangan itu berlalu saat aku melihatnya bersama perempuan lain. Dia telah melupakanku, dia telah mengingkari janjinga. Aku benci kamu Ren. Kamu pergi untuk perempuan lain. Aku pun mendekati mereka berdua……
“ku benci kamu Ren, kamu pergi Cuma untuk dia” ucapku sambil menunjuk wanita yang gak jelas asal usul nya itu.
“Aku gak mau ketemu kamu lagi aku benci benci benci kamu Ren”Kata ku sambil meninggalkan Rendi
“Keyla, tunggu aku bisa jelansin ini semua” saut Rendi.
tapi aku tidak mendengarkan nya, aku hanya pergi menjauh dari nya.
Aku benci kamu Ren, aku sudah menantimu hingga satu semester. Tapi kamu tidak memikirkanku sama sekali. Kamu hanya memikirkan wanita itu, wanita yang gak jelas itu. Aku gak sekedar marah, aku melebihi benci sama kamu Ren.
Hari hariku menjadi sepi. Sepi tanpanya. Tapi Rendi sudah gak memikirkan ku lagi, jadi gak berguna memikirkan nya terus menerus. Jika dia tidak pergi meninggalkanku, semua ini gak bakal terjadi.
Walau dia memanggilku, memohon ataupun meminta maaf aku gak bakal menghraukannya. Dia sudah terlanjur membuat sayatan besar di hatiku.
“Aku minta maaf Key”ucap Rendi
“ini bukan tentang matematika yang bisa di hitung, ataupun tenang hukum yang bisa di bayar dengan uang. Ini tentang cinta Ren. Aku benci kamu”Jawab ku panjang lebar sambil mulai meninggalkan nya.
Walau kamu memohon sampai bersujud di depanku aku tetap tidak bisa memaafkanmu Ren. Kamu sudah terlanjur membuat luka yang sangat perih.
Di hari yang sepi ini aku melihat secarik surat yang tertulis” dari Rendi”Baru membaca namanya saja, aku langsung merasa sangat benci. Aku langsung merubek robek surat darinya tanpa aku baca satu katapun.
Aku kesepian membayangkan masa masa dulu ku bersamanya. Aku pasti bahagia jika semua ini tak terjadi. Aku rindu padamu Ren .Di renunganku itu tiba tiba aku melihat robekan kertas yang tertulis……
Aku minta maaf ya Key. Masalah perempuan itu…… dia saudara jauhku. Aku juga minta maaf sudah buat kamu sakit. Sekarang aku udah gak ada di dekat mu. Mungkin Kamu lebih senang jika tidak bersamaku yang selalu menyakitimu, membuatmu marah. Aku juga sedih berpisah jauh denganmu, dan gak tau kita akan bertemu kembali atau tidak. Aku udah pergi jauh, sangat jauh darimu. GOOD BYE FOREVER Keyla. Aku sayang kamu. Kamu akan selalu ada di mimpiku, di ingatanku, dan di hatiku.
Aku sangat menyesal kenapa aku tidak mendengarkan penjelasannya. Dan juga kenapa aku robek surat darinya. Aku rindu kamu Ren. Aku sayang kamu. Walau aku gak tau kamu dimana dan kamu gak bakal bisa ketemun aku. Aku tetap inget dan sayang kamu kok. Dan aku harap kamu juga ingat dan sayang aku di sana.
I LOVE YOU RENDI
“SEMOGA SUATU HARI NANTI KITA BISA BERTEMU KEMBALI”
AKU INGIN TERUS BERSAMAMU
Dikaca, aku melihat wajahku yang siap menuju pesta dansa dengan gaun putih yang indah. Aku sangat senang ke pesta dansa. Dengan dandananku yang “WOW” itu aku pun berangkat ke pesta dansa tersebut.
Namaku Feby, aku memang suka berdansa. Aku sering mengikiti lomba dansa. Sesampainya di pesta dansa itu, aku melihat lilin lilin indah di padukan lagu beralunan lembut yang sangat menyentuh hati. Disaat acara di mulai, semuanya mulai berdansa dengan pasa
JALAN CINTAKU....!!!!
THE MEANING OF LOVE
Braakkk!!!!
Aku memukul meja karena kesal. Berbekal muka kusut dan bibir cemberut berhasil membuat mama berdecak melihatku.
“kenapa kok mukanya kaya di tekuk gitu?” Tanya mama dengan lembut. Ku balas dengan masuk ke kamar tanpa menghiraukan pertanyaan mama. Mama hanya menggelengkan kepalanya. Mungkin heran de
Aku memukul meja karena kesal. Berbekal muka kusut dan bibir cemberut berhasil membuat mama berdecak melihatku.
“kenapa kok mukanya kaya di tekuk gitu?” Tanya mama dengan lembut. Ku balas dengan masuk ke kamar tanpa menghiraukan pertanyaan mama. Mama hanya menggelengkan kepalanya. Mungkin heran de
JALAN CINTAKU....!!!!
Gelak tawa dan kebersamaan ini telah terjadi sejak dulu, sejak kita masih kanak-kanak. Kita adalah sahabat, kita tlah seperti saudara, begitu dekat, dan mengerti satu sama lain. Sebut saja dia dengan nama Rama. Tak ada sedikitpun angan yang terlintas difikiran ku tuk merasakan cintanya, semua tlah berubah saat kita beranjak dewasa, disaat kita tlah mengenal apa itu arti sebuah kebersamaan yang didampingi
HANYA SEBUAH KADO TITIPAN TUHAN
Pagi seperti biasanya, Putri langkahkan kaki menelusuri lorong lorong koridor sekolah menapaki jejak menuju kelas. Saat itu hanya ada beberapa siswa yang hilir mudik berjalan santai menuju kelas masing masing. Terik matahari yang mulai meninggi. Namun, pagi itu tampak sepi. Langkah Putri yang perlahan berjalan santai agak lambat seakan akan tak berpijak lagi pada sang bumi. Tibalah Putri dikelas hanya seorang diri
SAHABAT SELAMANYA
Disana terlihat dua orang anak perempuan yang kelihatan bahagia. Mereka tertawa dan bercanda berdua. Ternyata mereka berdua adalah sahabat. Mereka berdua mernama Adell dan Airin. Mereka takkan terpisahkan. Adell dan airin sudah saling kenal sejak kecil. Mereka berdua tdk pernah terpisah. Mereka sekelas bahkan satu bangku.
HADIAH KEMATIAN
Sejak kecil mereka selalu bersama VIA,OKTA dan WIDIA adalah sahabat yang sangat luar biasa.mengapa luar biasa ??...karna mereka selain bersahabat sejak kecil mereka juga selalu juara dalam bidang yang berbeda-beda.
Rumah yang berdekatan dan sekolah yang sama membuat persahabatan mereka semakin erat.
Hal yang paling mereka sukai adalah melihat bintang ditengah-tengah lapangan sambil tidur-tiduran dan sambil mengkhayalkan sesuatu
Hal yang paling mereka sukai adalah melihat bintang ditengah-tengah lapangan sambil tidur-tiduran dan sambil mengkhayalkan sesuatu
Rabu, 27 Maret 2013
TERIMAKASIH TUHAN
Karya Tri Cahyana Nugraha
Kesendirianku adalah pilihan ketidak mampuanku. Aku memiliki hati, aku memiliki orang yang aku cintai, namun ketidak mampuan meyakinkan kesetianku menghambat aku untuk mencintainya. Aku tidak menyesali takdirku, aku hanya membeci pilihanku.
Kalian mungkin sudah mengenalku. Yap namaku putra, Seorang remaja egois yang menikmati hidup semaunya, mempermainkan wanita hanya demi kepuasan. Hidupku hanya untukku, itulah kata-kata yang slalu membimbing hari-hariku. Namun sebuah kejadian mengubah sikapku, aku berubah menjadi seorang lelaki yang hidup hanya untuk mencari uang. Bukan karena aku matrealistis, tapi lebih karena untuk menghilangkan kekecewaanku. Kehilangan seseorang yang dicintai karena ketidak beranianku untuk meyakinkan wanita itu. Ya, wanita itu menerima pinangan pria lain. Menerima, ketika aku meminta wanita itu untuk menunggu pinanganku. Meski awalnya berjanji menunggu, namun akhirnya wanita itu luluh oleh pinangan pria dari masa lalunya.
IT'S DREAM OR REAL???
Karya Nurul Azmy Wahyuni
Teeeet teeet teeeet.......
Bel terakhir akhirnya berbunyi, aku yakin bunyi bel ini disambut secara meriah oleh semua siswa siswi di manapun sekolahnya yaa termasuk sekolahku dan terutama di kelasku. Namaku chacha Kelas XI Bahasa 2 SMA Harapan Bangsa yang sebagian besar siswanya itu nakal, badung,
Teeeet teeet teeeet.......
Bel terakhir akhirnya berbunyi, aku yakin bunyi bel ini disambut secara meriah oleh semua siswa siswi di manapun sekolahnya yaa termasuk sekolahku dan terutama di kelasku. Namaku chacha Kelas XI Bahasa 2 SMA Harapan Bangsa yang sebagian besar siswanya itu nakal, badung,
VIRUS
Karya Winna
“Iiii .. orang kayak gitu ngapain juga diperhatiin, buang waktu tau !!.” seruku kesal.
“ Emang ada apa sih kamu ma dia ?, bertengkar lagi ?.” tanya Rea makin buat aku kesal.
“GAK TAU!!!, dia yang cari gara-gara duluan ma aku, aku gak pernah ganggu dia Re,”
“Upsss, sori An, aku
“ Emang ada apa sih kamu ma dia ?, bertengkar lagi ?.” tanya Rea makin buat aku kesal.
“GAK TAU!!!, dia yang cari gara-gara duluan ma aku, aku gak pernah ganggu dia Re,”
“Upsss, sori An, aku
KUTEBUS CINTAMU DENGAN DOA
Karya Akral "Al-Khudry"
Akh, pokoknya hari ini aku harus bisa mengungkapkan semua perasaanku pada dia. Entah mengapa aku masih belum percaya diri untuk mengungkapkannya secara langsung. Bahkan sekarang
KEDAMAIAN CINTA
Karya Sarah Willis
Cahaya matahari menerobos celah-celah jendela kamar gadis itu. Hangat nya sinar matahari menerpa tubuh gadis yang tergeletak di tempat tidur. Gadis itu mengenakan pakaian lusuh dan bau alcohol yang menyengat. Kamar tidur nya jauh dari kata bersih dan rapi. Gadis itu memakai anting di hidung nya
Cahaya matahari menerobos celah-celah jendela kamar gadis itu. Hangat nya sinar matahari menerpa tubuh gadis yang tergeletak di tempat tidur. Gadis itu mengenakan pakaian lusuh dan bau alcohol yang menyengat. Kamar tidur nya jauh dari kata bersih dan rapi. Gadis itu memakai anting di hidung nya
BIDADARIK
Karya Alvin Ridwan
Semua berawal dari kejadian itu. Kejadian yang mungkin sulit untuk ku lupakan. Seorang ‘Bidadari’ jatuh tepat dihadapanku dan menyapaku lembut “Selamat pagi!”. Ah..lupakan itu kejadian tempo hari yang membuatku gila karnanya.
Semua berawal dari kejadian itu. Kejadian yang mungkin sulit untuk ku lupakan. Seorang ‘Bidadari’ jatuh tepat dihadapanku dan menyapaku lembut “Selamat pagi!”. Ah..lupakan itu kejadian tempo hari yang membuatku gila karnanya.
AKU TERLALU MENCINTAIMU UNTUK MENYAKITIMU
Aku, hancur dalam kebimbangan. Ketidakpastian. Dan kesalahan. Waktu semakin larut. Rupa mulai memudar. Namun hati tetap tak menerima kepuasan.
KENANGAN INDAH DI POHON MANGGA
Karya Nining Septia
Ku tatap kembali pohon dibelakangku yang kini menjadi tempat berteduh RACHEL LOVE VREDO .“aahhh....aku kangen banget sama kamu Do” aku memandang nama ku dan nama Vredo yang dihiasi ukiran berbentuk love di tengahnya. Yah Vredo adalah kekasih ku, kekasih yang sangat aku sayangi. Dan aku sedang menunggu nya dibawah pohon mangga yang ada di tepi danau ini. Pohon cinta yang menjadi saksi terjadinya cinta ku dan Vredo.
bbbb
bbbbbbbbbb
Label:
nd anak anak,
nd bahasa inggris,
nd cinta,
nd komedi,
nd legenda,
nd monolog,
nd pelajar / remaja,
nd persahabatan,
nd teater,
Np Bahasa inggris,
np bahaya narkoba,
np korupsi,
np Perpisahan Sekolah,
np singkat lingkungan hidup,
np singkat pendidikan,
Puisi Islam
aaaaaaa
aaaa
Label:
Cerpen All,
Cerpen Anak Anak,
Cerpen Ayah,
Cerpen Bahasa Inggris,
Cerpen Cinta,
Cerpen Horor,
Cerpen Ibu,
Cerpen Islam,
Cerpen Motivasi,
Cerpen Pendidikan,
Cerpen Persahabatan,
Cerpen Remaja,
Cerpen Romantis,
Cerpen Sedih,
Puisi All,
Puisi Ayah,
Puisi Cinta,
Puisi Perpisahan,
Puisi Persahabatan,
Puisi Romantis
Langganan:
Postingan (Atom)